Berita

Sulbar Ekspor Kakao ke Jepang, Gubernur SDK dan Menteri Transmigrasi Dorong Jadi Sentra Industri Hilir Nasional

2275
×

Sulbar Ekspor Kakao ke Jepang, Gubernur SDK dan Menteri Transmigrasi Dorong Jadi Sentra Industri Hilir Nasional

Sebarkan artikel ini

Mafia News.id – Mamuju – Provinsi Sulawesi Barat kembali mencatatkan kontribusi positif dalam ekspor komoditas unggulan nasional. Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), bersama Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, secara simbolis melepas ekspor biji kakao fermentasi ke Yokohama, Jepang, Jumat (18/7/2025), di halaman kantor Gubernur Sulbar.

Biji kakao yang diekspor berasal dari kawasan transmigrasi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), dikelola oleh PT Untuk Indonesia Hijau. Produk ini merupakan hasil fermentasi, memiliki kualitas tinggi dan nilai jual lebih baik di pasar internasional.

“Hari ini kita buktikan bahwa kakao produk Sulbar mampu berkontribusi ke pasar global. Selama ini sudah diekspor ke Eropa dan Amerika, dan kini juga ke Jepang,” tegas Gubernur SDK dalam sambutannya.

Sulbar saat ini memproduksi sekitar 75.000 ton kakao per tahun, dan hampir seluruhnya dikirim ke luar negeri. SDK menekankan pentingnya mengembangkan industri hilir di daerah agar Sulbar tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah.

“Saya minta ke Pak Menteri, mari kita dorong pembangunan industri pengolahan di Sulbar. Jangan semua diekspor mentah. Kalau bisa, setengah jadi. Supaya ada nilai tambah dan manfaat yang lebih luas untuk masyarakat kita,” kata SDK.

Menurutnya, hilirisasi akan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas, mulai dari petani, pelaku UMKM, hingga pedagang lokal yang terlibat dalam rantai pasok kakao.

Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah, mengapresiasi capaian Sulbar dan menyebut kawasan transmigrasi di Polman sebagai contoh keberhasilan daerah dalam menciptakan sentra produksi unggulan nasional.

“Ini adalah bukti kawasan transmigrasi yang berhasil dan produktif. Sulbar telah menunjukkan bahwa transmigrasi bisa mendukung ketahanan pangan dan ekspor nasional,” ungkap Menteri Iftitah.

Pelepasan ekspor ini menjadi langkah awal yang penting untuk memperkuat posisi Sulbar sebagai lumbung kakao nasional sekaligus membuka jalan bagi pembangunan industri hilir yang berdaya saing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

google-site-verification=6DvSpdgWc4TDIGrv5S-QzFT0oIcizTcSM5HZpI5dRSI