MafiaNews.id – Mamuju– Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Barat, Brigjen Pol. Hari Santoso, S.I.K., M.Si., secara resmi membuka kegiatan Latihan Pra Operasi (Latpra Ops) Antik Marano 2025, Rabu (30/07/2025).
Kegiatan ini digelar guna memperkuat kesiapan personel Polda Sulbar dalam menghadapi peredaran narkoba yang terus meningkat di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Hari Santoso menyoroti tingginya angka kasus narkotika di Sulawesi Barat. Berdasarkan data, jumlah kasus narkoba meningkat dari 242 kasus pada tahun 2023 menjadi 260 kasus di tahun 2024. Ia juga menegaskan bahwa para pelaku berasal dari berbagai kalangan, termasuk oknum anggota Polri, serta terdapat indikasi keterlibatan narapidana yang masih menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan.
Wakapolda menjelaskan bahwa jalur distribusi narkoba di Sulbar sangat kompleks, melibatkan akses darat dan laut, termasuk pelabuhan tikus. Narkoba jenis sabu yang beredar di wilayah ini diduga berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
“Operasi ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi merupakan langkah serius dan strategis untuk menekan peredaran narkoba. Laksanakan dengan pendekatan hukum yang tegas, mengedepankan humanisme, dan hindari segala bentuk arogansi,” tegas Brigjen Hari Santoso.
Latpra Ops ini diikuti oleh seluruh Kabag Ops dan Kasat Narkoba dari jajaran Polres se-Sulbar. Para peserta pelatihan diwajibkan menyosialisasikan materi kepada seluruh anggota yang terlibat dalam Operasi Antik Marano 2025, demi memastikan pemahaman dan kesiapan maksimal di lapangan.
Polda Sulbar berharap melalui operasi ini, pelaku kejahatan narkoba dapat diberi efek jera, rasa aman masyarakat semakin meningkat, dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian semakin pulih dan menguat.
