MafiaNews.id / Polman– Aksi unjuk rasa menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Polewali Mandar berlangsung damai, Senin (01/09/2025).
Ketua DPRD Polman Fahry Fadly menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa dan masyarakat yang menjaga ketertiban, sekaligus kepada aparat keamanan yang mengawal aksi hingga selesai tanpa insiden.
“Saya bangga kepada masyarakat Polman yang menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Ini menunjukkan kedewasaan demokrasi kita, masyarakat Polman adalah warga yang malaqbi, menjunjung tinggi etika dan ketertiban,” ujar Fahry di hadapan massa aksi.
Dalam kesempatan itu, Fahry mengumumkan bahwa Pemerintah Kabupaten Polman resmi mencabut kebijakan kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang menjadi dasar pengenaan PBB tahun 2025.
Kebijakan tersebut dituangkan dalam Keputusan Bupati Polewali Mandar yang ditetapkan pada 1 September 2025. Dengan terbitnya keputusan baru, maka keputusan tentang NJOP dinyatakan tidak berlaku.
Menurut Fahry, kenaikan pajak hingga 100 persen dinilai terlalu memberatkan masyarakat dan bisa mengganggu stabilitas sosial serta ekonomi daerah.
“Kami di DPRD bersama pemerintah daerah selalu mendengar suara rakyat. Pajak tidak boleh menjadi beban yang meresahkan masyarakat. Pencabutan ini adalah bukti nyata komitmen kami melindungi kepentingan warga Polman,” tegasnya.
Aksi unjuk rasa ditutup dengan permintaan massa agar Ketua DPRD, Kapolres Polman, Dandim 1402/Polman, Sekda, dan Asisten Pemkab Polman membubuhkan tanda tangan sebagai simbol kesepakatan bersama.
Usai aksi, Fahry Fadly memimpin apel pembubaran pasukan pengamanan di halaman kantor DPRD Polman. Apel tersebut turut dihadiri Kapolres Polman AKBP Anjar Purwoko, Dandim 1402/Polman Letkol Anta Sihotang, Pj Sekda Ahmad Saifuddin, dan Kasatpol PP Arifin Halim.
Dalam sambutannya, Fahry kembali menekankan arti penting sinergitas lintas instansi.
“Terima kasih kepada jajaran TNI, Polri, Satpol PP, hingga pemadam kebakaran yang sejak awal siaga. Berkat kerja sama kita semua, aksi berlangsung aman dan damai. Ini bukti nyata bahwa saat kita bersatu, Polewali Mandar tetap kondusif,” ucapnya penuh semangat.
Dengan berakhirnya aksi damai ini, DPRD Polman menegaskan akan terus menjadi jembatan aspirasi masyarakat serta memastikan setiap kebijakan pemerintah daerah selalu berpihak pada kepentingan rakyat.
(Iwan)












